ILMU DASAR TEKNIK MESIN
Pengetahun tentang 4 bidang teknik mesin yaitu konstruksi, konversi, produksi dan metalurgy
Kamis, 16 Juni 2016
Teori Dasar Governor
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada suatu mesin diperlukan sistem
pengontrolan kecepatan putar penggerak mula karena daya
yang dihasilkan oleh suatu mesin tidak selalu konstan, sedangkan penggerak mula
sering kali harus beroperasi pada kecepatan konstan.
Untuk mengontrol penggerak mula bisaberoperasi pada kecepatan konstan,
dapat dilakukan dengan cara mengatur aliran masuk bahan bakar (fluida) pada mesin.Salah
satu alat yang digunakan untuk mengatur aliran masuk bahan bakar adalah
governor.
1.2
Tujuan
Percobaan
1. Mempelajari
kecepatan naik dari slider pada
governor
2. Mempelajari pengaruh perubahan berat massa tambahan
terhadap kerja governor
3.
Mempelajari kestabilan
governor.
1.3
Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui
sistem kerja dari suatu governor pada suatu mekanisme komponen mesin, sehingga
dapat mengembangkan fungsi dari governor tersebut untuk tujuan lain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Sejarah Governor
James Watt merancang governor pertamanya pada tahun 1788 berdasarkan saran dari
rekan bisnisnya yaitu Matthew Boulton .Governor
yang dirancang oleh James Watt disebut governor sentrifugal, yang digunakan pada mesin uap cipataannya. Governor sentrifugal hasil rancangan James Watt dan Matthew Boulton ditunjukkan oleh Gambar 2.1.
Gambar
2.1
Governor buatan James
Watt dan Matthew
Boulton
2.2
Pengertian Governor
Governor merupakan suatu mekanisme
pengatur kecepatan yang bekerja berdasarkan keseimbangan gaya sentrifugal
dengan gaya gravitasi atau gaya pegas
seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.2.
Gambar 2.2
Governor
2.3
Jenis-jenis Governor
Secara umum
governor dapat diklasifikasikan atas 2, yaitu berdasarkan strukurnya dan cara
kerjanya.
2.3.1 Governor berdasarkan strukturnya
a.
Mechanical
Governor
Governor
ini adalah jenis sentrifugal, keseimbangan dijaga oleh gaya sentrifugal dari flyball dan tegangan spring. Mechanical
Governor ditunjukkan oleh Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Mechanical Governor
Governor mekanik
ini dibedakan lagi menjadi 2 tipe yaitu, model RSV dan model RQV.
i.
Model RSV
Governor sentrifugal model RSV adalah suatu governor yang
dapat meregulasi putaran mesin (putaran idle
sampai putaran maksimum). Huruf V (Verstell)
berarti penyetel. Pada governor sentrifugal jenis RSV hanya terdapat satu pegas
tarik sebagai pengatur yang terpasang diluar bobot sentrifugal. Governor
sentrifugal model RSV ditunjukkan oleh Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Governor
Sentrifugal model RSV
ii.
Model RQV
Model ini biasanya di pasang pada pompa injeksi
pada mesin-mesin yang besar. Governor ini dilengkapi dengan speedupgear untuk mendapatkan pengontrolan yang lebih akurat. Governor sentrifugal model RQV ditunjukkan
pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Governor
sentrifugal model RQV
b.
Pneumatic
Governor
Governor
ini bekerja menurut perbedaan tekanan antara tekanan vakum pada intakemanifold dan atmosfer yang
dideteksi oleh sebuah diafragma. Pneumatic
Governor ditunjukkan oleh Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Pneumatic Governor
2.3.2 Governor berdasarkan cara kerjanya
a.
Governor Sentrifugal
Governor ini
bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yakni suatu gaya yang dialami oleh benda
yang bergerak secara rotasi yang arah gayanya selalu menjauhi pusat dari
perputaran seperti ditunjukkan pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Governor Sentrifugal
b.
Governor Inersia
Governor
inersia seperti
ditunjukkan oleh Gambar 2.8 bekerja berdasarkan
momen inersia yang timbul akibat terjadinya perputaran sudut, atau dapat
juga dianggap sebagai penjumlahan hasil kali massa setiap partikel dalam suatu
benda tegar dengan kuadrat jarak dari sumbu. Karena dipandang lebih rumit,
governor jenis ini tidak banyak digunakan walaupun reaksi yang dihasilkannya
lebih cepat.
Gambar 2.8 Governor
Inersia
2.4
Rumus Kecepatan Sudut pada Governor
Pada
Gambar 2.9
diperlihatkan model sebuah governor sentrifugal dan diagram benda bebas
setengah bagian kiri governor tersebut. BD dan BC masing-masing menunjukkan
panjang lengan atas dan bawah governor. BF adalah jarak dari sumbu putar
governor ketitik pusat massa pemberat pada lengan kiri governor. Titik D dan C
menunjukkan titik engsel sambungan antara pivot atas dengan lengan atas dan
antara pivot bawah dengan lengan bawah. Berdasarkan hubungan gaya-gaya serta
geometri pada Gambar 2.9
diperoleh hubungan antara kecepatan sudut governor dengan posisi ketinggian
governor seperti pada persamaan 2.1
ω
=
..................(2.1)
Dimana,
m adalah massa flyball governor, ms adalah massa dari sleeve,
h adalah ketinggian sleeve, g adalah kecepatan gravitasi, α adalah sudut yang dibentuk oleh lengan atas
governor terhadap poros governor dan β adalah sudut yang dibentuk oleh lengan
bawah governor terhadap poros governor.
Gambar 2.9
Model dan diagram benda bebas governor
2.5
Aplikasi Governor
Beberapa
aplikasi governor adalah :
1. Pneumatic Hydraulic Speed Control
PadaPneumatic Hydraulic Speed Controlseperti
ditunjukkan oleh Gambar 2.10.
Gambar 2.10 Pneumatic-Hydraulic Speed Control
Pada sistem ini, governor mengontrol
beberapa keadaan, yaitu :
a.
Oil Supply
Pada sistem
penyuplaian minyak terdiri dari tempat penyimpanan minyak, pompa roda gigi, dan
aki. Minyak melumasi bagian yang bergerak dan mendukung beberapa parts untuk beroperasi. Kerja untuk
penyuplaian minyak ini dilakukan oleh governor.
b.
Speed Control
Coulumn
Berfungsi dalam
pengubahan kecepatan mesin dengan adanya perubahan katup penghambat atau
menjaga kecepatan mesin agar tetap konstan jika terjadi perubahan beban.
c.
Power Piston
Berfungsi
mengatur besarnya injeksi yang diberikan ke piston pada berbagai jenis bukaan
katup.
d.
Compesanting
Mechanism
Merupakan
mekanisme yang terjadi pada saat penggantian kecepatan, dimana terjadi
perubahan posisi piston dan klep.
e.
Fuel Control
Governor berfungsi sebagai pengontrol
besar bukaan katup minyak yang di supply
ke mesin.
2.
Diesel Engine
Dengan mesin
beroperasi, minyak dari sistem pemberian minyak mesin disediakan untuk persneling pompa yang terlihat
pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11 Diesel Engine
Tekanan minyak diatur pada kedua piston penyangga dan
tegangan di dua bidang penyangga sama danmenyalurkan
minyak ke klep lainKetika pertambahan beban mesin,
kecepatan mesin menurun akan dirasakan oleh box
governor yang
akanmenurunkan pengisap klep pilot. Gerakan naik servo-motor pada piston
akan terus dipancarkan sehingga akan meningkatkan jumlah bahan bakar yang
disuplai ke dalam mesin. Gerakan naik piston dimampatkan oleh penyangga
bagian atas dan membebas tekanan di penyangga bagian bawah.
3.
Electro
Hydraulic Speed Control
Setting kecepatan
dengan electro-hydraulic governor
seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.12 dengan langkah-langkah kombinasi energizing dari empat solenoid
"A" , "B", "C" dan "D" ke kecepatan
mesin pertambahan, musim semi batas kecepatan harus dimampatkan atau tekanan
dikurangi ke kecepatan berkurang. Kedudukan piston sesuai dengan batas
kecepatan harus dirubah ke kondisi-kondisi tertentu. Dari batas kecepatan
tertentu yang diawasi oleh solenoid, klep, pilot kontrol kecepatan, dan ring
berputar.
Gambar 2.12 Electro Hydraulic Speed Control
Ketika
kombinasi beda "B" atau "C" solenoid memberi tenaga, piring
bersegitiga turun dipaksa pada jarak tertentu tergantung saat solenoid memberi
tenaga. Ini sebabkan klep pilot kontrol kecepatan untuk turun. Pelabuhan
mengatur di ring berputar, tekanan bawah governor mengijinkan kekuatan turun ke
piston sampai batas kecepatan minimum. Sebagai bagian yang mengatur batas
kecepatan maka hubungan klep pilot kontrol kecepatan harus diatur lagi.
Mesin bisa bergerak, karena mendapatkan dari luar. Daya ini bisa dihasilkan
oleh berbagai macam sumber, antara lain : motor bakar dan listrik. Daya yang
dihasilkan ini harus dikontrol agar tetap konstan, dengan cara mengatur laju
aliran bahan bakar yang masuk ke dalam silinder mesin.
Kecepatan governor di stel sesuai dengan kecepatan yang diinginkan dan
tidak terdapat tekanan minyak yang masuk kedalam sisi silinder. Jika kecepatan
sebenarnya turun dibawah harga yang diinginkan, maka gaya sentrifugal governor
dan kecepatan akan mengecil sehingga katup pengontrol
bergerak kebawah mencapai bahan bakar yang lebih banyak hingga kecepatan tadi
menjadi besar sampai diperolehnya harga yang diinginkan.
Sebaliknya, jika kecepatan melebihi nilai yang diinginkan maka gaya
sentrifugal dari governor memiliki kecepatan yang besar sehingga katup
pengontrol akan bergerak keatas. Hal ini akan memperkecil catu bahan bakar,
sehingga kecepatan mesin akan mengecil sampai dicapai nilai yang diinginkan.
Langganan:
Postingan (Atom)